26 April 2015

Perk of being Me in Korea

Hello!!

Its been a super long time. Sorry. Asalnya mau ngepost banyak, eh semua nyangkut di draft. Harap dimaafkan yah. Keadaan sekarang ini, gue lagi super excited, karena in less than 5 months, i am gonna go home, for good. Bye Korea hehe. Tapi sebelum balik, masih harus menyelesaikan semester terakhir ini. Insyaallah hasilnya baik dan bisa lulus Agustus ini. Mohon doanya.

Dikarenakan sudah ada rencana untuk back for good inilah, gue mulai dengan semena-mena pengen beli ini itu. Segala mau ngelengkapin CD Infinite (maafin yah, saya fangirl :p), pengen beli baju-baju aneh yang kayaknya ga ada di Indo (sekalian disuruh beli baju lebaran sama mami), make up yang beberapa lebih murah, tas, sepatu, pengen nonton konser sampe puas, makan ini itu, dan lain sebagainya. Tapi duitnya ga memungkinkan, kesian haha. Lalu karena banyak mau inilah, gue menyadari, ada banyak hal yang gue ga bisa dapetin disini hanya karena gue orang Asia Tenggara dengan darah Belanda. Kenapa Asia Tenggara dan darah Belanda mempengaruhi ini semua? Okay, akan gue jelaskan melalui beberapa yang gue ga bisa dapet dengan bebas disini.

Its hard to find a clothes and shoes
Okay, gue mengakui, ini mungkin hanya gue. Karena gue overweight (i am not shame of this tho, its the truth, so chill!) dan gue juga lagi diet ala ala tapi berat badan ya gini-gini aja, eh jadi curhat hahaha. Jadi bentukan gue itu seperti ini..


Selama 22 tahun gue tinggal di Indonesia, gue ga pernah menemukan kesulitan untuk beli pakaian. Oh iya in addition, selain gue emang gemuk, karena ada gen Belanda yang ngalir kentel di darah gue, postur badan gue pun, western. Bahu bidang, dada (ehem) ada, pantat (lagi-lagi) ada, but its okay, di Indonesia, mereka provide baju untuk orang seperti gue. Meanwhile disini..

Gue ga mau menyalahkan atau ngejudge culture yang ada di Korea ini. So no offense. Gue hanya akan membicarakan fakta apa yang gue tau dan gue liat. As we know, Korea is one of the most homogenous country in the world. Mereka hanya punya satu ras dan satu bahasa. Itu kenapa mereka terlihat sama. Orang Korea, memang postur badannya kecil dan disini ada pandangan (correct me if i am wrong) kalau orang yg overweight itu jelek dan berarti dia ga bisa jaga dirinya. Well, yeah. Jadi bisa dibilang being overweight here is kinda wrong and socially unaccepted. Dan kalau kalian tau ukuran overweight di Korea itu, well kalau di Indonesia untuk berat badan segitu itu normal, di Korea, kalian overweight.

So, karena menurut mereka punya badan 'besar' itu salah, jadi mereka ga provide banyak barang dan kebutuhan untuk orang dengan postur badan seperti gue. As for example, HnM dan toko-toko franchise lainnya pun, mereka ga order ukuran besar. Jadi ukuran yg kalian bisa temui di Eropa dan Indonesia dan Amerika, disini mostly ga sampe segitu ukurannya. Begitu juga dengan sepatu, dengan lucunya di HnM dan Forever21 sini ukuran cuma sampe 39-40, baru-baru ini aja kayaknya di HnM masuk nomor 41, tapi itu juga ga banyak dan cepet habis.

Buat contoh lagi, jadi tadi gue abis nyari baju summer sama temen gue ke Hongdae, dan kita mampir ke local shop. Gue memang bisa pake kaos-kaos free sizenya Korea, but not with the dress dengan bahan bukan kaos. Jadi ini dress baik, semua pas, tapi bagian dada, kayak mau meledak. Kaboom!

Korea is the home of cheap but high quality make up brand, but not for me
I am pretty much okay, until i find out that i can't find the right color for my foundation. Its either too white or become grey when i use Korean product. So does the powder. Disclaimer, i am not trying to make Korean make up brand looks bad, they aren't, i am using it tho, but its only because no Korean have a dark skin color like me. Oke, gue ga gelap-gelap amat kulitnya. Coklat, sawo matang. Bahkan untuk ukuran orang Indonesia gue sangat normal, gak gelap, gak juga terang. And i freaking love my skin color! Gak pernah pengen punya kulit lebih putih dari ini.
Gue akhirnya usaha beli western make up brand, but....
They didn't provide my skin color either. Same reasons with the clothes one, they didn't order it. MAC provide it, and some other expensive make up brand like channel and stilla, but only in the department store. Gue udah kepikiran mau beli MAC tapi berhubung itu mahal, gue mau dapet yg bener-bener warna kulit gue, masalahnya adalah, gue ga bisa komunikasi banyak sama mbaknya. Nyerah.

Its hard to find an affordable bag
The struggle is real guys its real!!!!! Ini kegalauan gue dan teman-teman gue selama 5 bulan belakangan. Kalau di Indonesia, toko baju mesti pada jualan tas, dan kita bisa nemuin tas dengan harga terjangkau dengan model dan kualitas yg oke. Nah disini?? Gue sampe pernah nanya sama temen-temen korea gue, mereka kalo beli tas dimana.
Yang jual tas tuh banyak, tas imitasi ala ala gitu. Banyak. Murah juga. But i don't want it. Nah dari si tas mure mure ini langsung lari ke harga tanggung semacam 50.000won dengan kualitas yang meeeh. Abis itu langsung ke level MCM. Mak uang aku mak.

Sebenernya ada tas dengan harga 20.000-30.000won tapi... sejuta umat. Kalo gue bilang sejuta umat, ini bener-bener sejuta umat. Begitu lo main ke Hongdae, lo bisa ketemu sama puluhan orang yg pake tas sama kayak lo. Deal with it!

I am a food slave, but i can't eat all of that
PORK PORK PORK PORK PORK EVERYWHERE EVERYBODY! Hahahahaha. Buat yang bisa makan pork, this is your place, move here fast! Okay gue ga makan babi. Habis pekara.
BEER AND SOJU AND MAKGOLI AND AND ALL ALCOHOL DRINKS! I am not drinking alcohol either. Lagi-lagi habis pekara.

Diluar ini sebenernya banyak makanan menggoda selera dan iman lainnya tapi terkadang kita ga boleh pesen satu porsi alias kudu makan rame-rame. Sedangkan, gue dan teman-teman gue susah banget untuk mencapai konsensus dalam memilih makanan. Contohnya, gue pengen banget makan Somakchang atau Sogopchang atau Nakji atau Seafood, dan ini semua harus beli minimal 2 porsi dan di resto ini ya jualnya inian-inian aja. Nah temen deket gue yang satu ga doyan seafood dan yang satu lagi ga doyan isi perut sapi. Nah bubar. Kita selalu makan ayam, atau marugame yang di Indonesia banyak.

Sama juga kayak mau makan bingsu atau kueh-kueh unyu. Ga bisa dimakan sendirian. Huhu huhu huhu.


Jadi ini yang begini ini yang bikin "kadang disini saya merasa sedih" ala anak Asia Tenggara yang hidup di korea (well, it might be only me who feels this way) but yeah..

I am really looking forward to go back home and enjoying everything. But still, its nice to get out from my comfort zone for a while huh? Hehehehehe..

Love yaaaa..
falenoo