14 July 2017

Lesson to be Learn

Perjalanan hidup saya 26 tahun ini bisa dibilang lebih seru dan menegangkan dibandingkan rolle coaster manapun di penjuru bumi ini. Untuk saya, tidak pernah ada yang mulus dalam hidup saya, saya tidak tahu tentang orang lain. Sebab yang saya lihat dan yang saya tahu mengenai hidup orang lain, belum tentu itu yang sebenarnya dirasakan oleh orang tersebut. Iya gak?

Saya kerap mendengar perkataan seperti ini..

“Kalau Falen mah enak..”
“Falen mah gak pernah susah”
“Lo kan kaya”
“Falen mah pinter, apa sih yang dia gak bisa?”

Ini adalah kata-kata yang paling saya benci. Seolah-olah saya mendapatkan semua ini dengan gampangnya. Terlebih banyak yang menilai saya bisa mendapatkan apa yang saya punya karena factor luar. Bukan factor biasa.

Sebetulnya kan gampang saja. Mau bisa ya usaha. Mau pintar ya belajar. Mau kaya ya bekerja dan menabung. Gampang kan? Tapi proses yang dialami semua orang kan belum tentu sama. Apa yang orang lain lihat dan apa yang sesungguhnya kita lakukan pun belum tentu sama kan?

Saat saya kecil, saya rasa orang tua saya mendidik saya dengan baik dan yang terbaik sehingga saya bisa menjadi manusia seperti saya sekarang ini. Orang tua saya tidak pernah membanding-bandingkan saya dengan anak lain walaupun saya tidak pernah ranking. Pernah sih, tapi hanya sesekali. Saya tahu ada banyak teman saya yang diiming-imingi hadiah apa bila berhasil mendapatkan ranking. Ada pula yang tidak berani pulang karena tidak dapat ranking dan akan kena marah oleh orang tuanya. Namun orang tua saya tidak demikian. Kadang sempat terucap oleh saya, “Mah, enak deh si A kalau masuk 10 besar dikasih uang 100ribu (jaman saya SD ini banyak sekali) sama papa mama nya,” dan mama saya selalu dengan santai menjawab, “kamu kan anak mama, kalau mau kayak gitu, kamu jadi anak orang tuanya dia aja,” hahahahaha. I know my mom is so cool to begin with.

This kind of reward and punishment tidak pernah ada dalam kamus saya. Orang tua saya selalu menegaskan bahwa pendidikan itu penting, jadi pintar itu penting, untuk diri saya sendiri. Jadi belajarlah, berusahalah, untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain atau karena hal lain. Kalau saya belajra giat dan jadi pintar lalu masuk ranking toh saya yang senang karena dipuji orang, saya yang senang kalau ulangan bisa jawab dengan mudah, sebaliknya, kalau nilai saya merah atau tidak naik kelas toh saya yang malu. Ini yang selalu ditanamkan oleh orang tua saya.

Terlebih lagi dengan materi. Orang tua saya adalah yang menganut kepercayaan tidak mau membelikan anak mainan. Buku, oke. Buku segala buku, mau novel, komik, ensiklopedia, kamus, buku gambar, majalah, Koran, tabloid, apapun, sampai rumah saya penuh buku dan bau kertas. Akhirnya menjadi kebiasaan, sampai sekarang saya selalu beli kertas dan disindir sama mama, “Kamu tuh makannya kertas yah?” yeaaaa…

Terus saya gak punya mainan gitu? Ooooh jelas punya. Semenjak kecil, semenjak saya punya uang jajan, saya sudah diajari menabung. Dan apapun yang saya beli dengan uang tabungan saya, mama papa tidak pernah melarang. Jadi dengan tabungan iniah saya beli mainan dan lain-lain. Bahkan adik saya sampe berjualan kecil-kecilan demi bisa membeli mainan yang diinginkan.

Semua yang ditanamkan orang tua saya inilah yang membuat saya menjadi saya yang sekarang ini.
Bisa dibilang saya sudah bekerja keras dari kecil, dari saat (mungkin) kalian yang semuanya di provide sama orang tua kalian. Saya kecil berada di keluarga yang serba pas-pasan. Mobil aja ada asal bisa menggelinding rodanya. Makan fast food cuma bisa sebulan sekali. Uang jajan ngepas cuma buat makan siang, pun saya masih harus menabung dari uang itu, jadi mungkin kalian Cuma tahu dan liat disaat enaknya aja. Saat saya sudah bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri, saat saya sudah pintar, saat saya sudah sanggup, tapi kalian ga pernah tau prosesnya.

Jadi tolong, bila kalian melihat seseorang, jangan lihat saat enaknya saja, mungkin dibalik itu semua orang tersebut sebetulnya pernah menderita dan berjuang untuk bisa keluar dari penderitaannya.

Ga ada orang sukses yang mendapatkan kesuksesannya begitu saja guys.

Ngga saya ga bilang saya udah sukses, jauh sangat jauh dari itu!

But I am trying to be one. Wish me luck :*

No comments: