Perjalanan hidup saya 26 tahun ini
bisa dibilang lebih seru dan menegangkan dibandingkan rolle coaster manapun di
penjuru bumi ini. Untuk saya, tidak pernah ada yang mulus dalam hidup saya,
saya tidak tahu tentang orang lain. Sebab yang saya lihat dan yang saya tahu
mengenai hidup orang lain, belum tentu itu yang sebenarnya dirasakan oleh orang
tersebut. Iya gak?
Saya kerap mendengar perkataan seperti ini..
Saya kerap mendengar perkataan seperti ini..
“Kalau
Falen mah enak..”
“Falen mah
gak pernah susah”
“Lo kan
kaya”
“Falen mah
pinter, apa sih yang dia gak bisa?”
Ini adalah kata-kata yang paling
saya benci. Seolah-olah saya mendapatkan semua ini dengan gampangnya. Terlebih
banyak yang menilai saya bisa mendapatkan apa yang saya punya karena factor luar.
Bukan factor biasa.
Sebetulnya kan gampang saja. Mau
bisa ya usaha. Mau pintar ya belajar. Mau kaya ya bekerja dan menabung. Gampang
kan? Tapi proses yang dialami semua orang kan belum tentu sama. Apa yang orang
lain lihat dan apa yang sesungguhnya kita lakukan pun belum tentu sama kan?
Saat saya kecil, saya rasa orang tua
saya mendidik saya dengan baik dan yang terbaik sehingga saya bisa menjadi
manusia seperti saya sekarang ini. Orang tua saya tidak pernah
membanding-bandingkan saya dengan anak lain walaupun saya tidak pernah ranking.
Pernah sih, tapi hanya sesekali. Saya tahu ada banyak teman saya yang
diiming-imingi hadiah apa bila berhasil mendapatkan ranking. Ada pula yang tidak
berani pulang karena tidak dapat ranking dan akan kena marah oleh orang tuanya.
Namun orang tua saya tidak demikian. Kadang sempat terucap oleh saya, “Mah,
enak deh si A kalau masuk 10 besar dikasih uang 100ribu (jaman saya SD ini
banyak sekali) sama papa mama nya,” dan mama saya selalu dengan santai
menjawab, “kamu kan anak mama, kalau mau kayak gitu, kamu jadi anak orang
tuanya dia aja,” hahahahaha. I know my mom is so cool to begin with.
This kind of reward and punishment
tidak pernah ada dalam kamus saya. Orang tua saya selalu menegaskan bahwa
pendidikan itu penting, jadi pintar itu penting, untuk diri saya sendiri. Jadi
belajarlah, berusahalah, untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain atau karena
hal lain. Kalau saya belajra giat dan jadi pintar lalu masuk ranking toh saya
yang senang karena dipuji orang, saya yang senang kalau ulangan bisa jawab
dengan mudah, sebaliknya, kalau nilai saya merah atau tidak naik kelas toh saya
yang malu. Ini yang selalu ditanamkan oleh orang tua saya.
Terlebih lagi dengan materi. Orang
tua saya adalah yang menganut kepercayaan tidak mau membelikan anak mainan.
Buku, oke. Buku segala buku, mau novel, komik, ensiklopedia, kamus, buku
gambar, majalah, Koran, tabloid, apapun, sampai rumah saya penuh buku dan bau
kertas. Akhirnya menjadi kebiasaan, sampai sekarang saya selalu beli kertas dan
disindir sama mama, “Kamu tuh makannya kertas yah?” yeaaaa…
Terus saya gak punya mainan gitu? Ooooh
jelas punya. Semenjak kecil, semenjak saya punya uang jajan, saya sudah diajari
menabung. Dan apapun yang saya beli dengan uang tabungan saya, mama papa tidak
pernah melarang. Jadi dengan tabungan iniah saya beli mainan dan lain-lain.
Bahkan adik saya sampe berjualan kecil-kecilan demi bisa membeli mainan yang
diinginkan.
Semua yang ditanamkan orang tua saya
inilah yang membuat saya menjadi saya yang sekarang ini.
Bisa dibilang saya sudah bekerja
keras dari kecil, dari saat (mungkin) kalian yang semuanya di provide sama
orang tua kalian. Saya kecil berada di keluarga yang serba pas-pasan. Mobil aja
ada asal bisa menggelinding rodanya. Makan fast food cuma bisa sebulan sekali.
Uang jajan ngepas cuma buat makan siang, pun saya masih harus menabung dari
uang itu, jadi mungkin kalian Cuma tahu dan liat disaat enaknya aja. Saat saya
sudah bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri, saat saya sudah pintar, saat saya
sudah sanggup, tapi kalian ga pernah tau prosesnya.
Jadi tolong, bila kalian melihat
seseorang, jangan lihat saat enaknya saja, mungkin dibalik itu semua orang
tersebut sebetulnya pernah menderita dan berjuang untuk bisa keluar dari
penderitaannya.
Ga ada orang sukses yang mendapatkan
kesuksesannya begitu saja guys.
Ngga saya ga bilang saya udah
sukses, jauh sangat jauh dari itu!
But I am trying to be one. Wish me
luck :*