"Jadi kaum minoritas itu tentang bagaimana cara menyesuaikan diri tanpa kehilangan jati diri, dan itu susah."
Selama tinggal di Indonesia selalu terbiasa jadi kaum mayoritas. Selalu terbiasa semua tersedia, jadi anak manja yang mau ini ada mau itu ada, gak perlu usaha. Contoh, ketika mau makan, yaudah tinggal beli aja apa yang dimau, di Indonesia kan mayoritas Islam, semua-semua halal, kalo jual yang gak halal pasti dituding ini itu. Padahal emang kenapa kalau mereka jual makanan gak halal? Ya gampang aja, orang muslim ga usah makan disitu. Habis perkara. Tapi sekali lagi, mayoritas. Muslim itu mayoritas di Indonesia, dan mayoritas selalu menang.
Disini, cari makan cenderung susah. Gak ada restoran yang bener-bener halal, terus saya harus apa? Harus marah? Ya gak bisa kan. Saya yang harus menyesuaikan diri, ini rumah orang, saya ga bisa melakukan semau saya. Tapi tetap, saya menghindari yang tidak halal, sebisa mungkin.
Sama dengan tradisi 'minum' disini. Saya gak bisa minum, terus saya harus apa? Melarang teman-teman untuk minum? Ya nggak lah, tinggal saya yang menempatkan diri, kalau memang ga bisa 'minum' ya gak usah 'minum', bawa aja air mineral dari asrama, atau ya beli Cola. Habis perkara.
"Dimana langit dijunjung, disitu bumi dipijak"
Setiap tempat, setiap daerah, setiap negara pastinya punya tradisi, kultur, dan budaya masing-masing. Hormati mereka. Ini rumah mereka, kita yang numpang. Di Korea Selatan, mereka sangat menjujung nilai kesopanan. Semua diukur berdasarkan umur dan senioritas. Ada paling tidak (yang saya tau) 3 tingkatan bahasa di Korea (tolong di koreksi kalau salah). Formal, bahasa formal digunakan pada orang yang lebih tua, lebih senior, atau orang yang baru ditemui. Semi-formal, digunakan pada orang yang lebih tua atau senior tapi sudah kenal dekat. Banmal (informal) digunakan pada yang seumuran atau lebih muda atau junior.
Tradisi lainnya disini adalah melakukan segala sesuatunya dengan cepat dan tepat waktu. Jangan berjalan malas dan santai ala di Indonesia kalau gak mau ketabrak sama orang lain yang jalan kelewat cepet. Saat menggunakan transportasi umum, jika tidak ingin berjalan di eskalator, berdiri di sebelah kanan.
"You are not a tourist, act like a citizen will you?"
Kalau kita datang dan akan menetap dalam waktu yang lama, berlakulah seperti orang lokal. Jangan memposisikan diri sebagai turis dan mau diperlakukan special di setiap kesempatan. Pelajari bahasa mereka, budaya, adat, dan kebiasaan. Berlakulah seperti penduduk sekitar, ikuti kebiasaan mereka. Insyaallah hidup jadi lebih mudah dan kita juga jadi lebih mudah di terima oleh penduduk lokal.
Saya bukan menggurui, cuma mau memberikan pandangan dari sedikit pengalaman saya saja hihi. Semoga berguna dan bermanfaat untuk semua. Happy study abroad :D
@falenoo
No comments:
Post a Comment